Judul :
Syair Perahu
Dikutip :
Sutan Takdir Alisyahbana, Puisi Lama, Dian Rakyat, Jakarta 2006.
Isi Syair :
Syair Perahu
-Indah gerangan suatu madah
-Mengarangkan syair terlalu indah
-Membentuli jalan tempat berpindah
-Di sanalah I'tikad diperbetuli sudah.
-Wahai muda, kenalilah dirimu
-Ialah perahu tamsil tubuhmu
-Tiadalah berapa lama hidupmu
-Ke akhrirat jua kekal diammu.
-Hai muda arif budiman
-Hasilkan kemudi dengan pedoman
-Alat perahumu jua kerjakan
-Itulah jalan membetuli insan
-Perteguh jua alat perahumu
-Hasilkan bekal air dan kayu
-Dayung pengayuh taruh di situ
-Supaya laju perahumu itu,
-Sudahkah hasil kayu dan ayar
-Angkatlah pula sauh dan layar
-Pada beras bekal jantankan taksir
-Niscaya sempurna jalan yang kabir.
-Perteguh jua alat perahumu
-Muaranya sempit tempatmu lalu
-Banyaklah di sana ikan dan hiu
-Menanti perahu lalu dari situ
-Muaranya dalam, ikan pun banyak
-Di sanalah perahu karam dan rusak
-Karangnya tajam seperti ombak
-Ke atas pasir kamu tersesak,
-Ketahui olehmu, hai anak dagang
-Riaknya rencam ombaknya karang
-Ikannya banyak datang menjarang
-Hendak membawa ke tengah sawang.
-Muaranya terlalu sempit
-Di manakan lalu sampan dan rakit
-Jikalau ada pedoman di kapit
-Sempurnalah jalan terlalu ba'id.
-Baiklah perahu engkau perteguh
-Hasilkan pendapat dengan hasil sauh
-Anginnya keras ombaknya cabuh
-Pulaunya jauh tempat berlabuh.